Misalnya, setiap pelukis harus sudah bisa membayangkan kira2 mau nggambar apa. Bentuk
visualnya gambar tsb sudah ada di otaknya. Walau lalu hasilnya ga persis amat.
Lalu,
si pelukis harus "berani pada goresan pertama". Ya, seperti kata para
motivator, harus berani melangkah. Langkah pertama berat, ragu2, dll; tapi tapi
tetap harus dijalankan. Menghadapi sebuah kanvas kosong, perlu keteguhan hati
pelukis menggoreskan kuas. Kuas mana yg diambil, cat apa yg dipilih, goresannya
bgmana apa garis lurus, melingkar, apa melengkung. Jika saat ini saya goreskan,
apakah bisa selesai sekrang atau tidak, apa perlu sebulan?
Hasilnya,
....... nah itu dia. Soal bagus atau tidak, indah atau biasa saja, keren atau
bagus banget; itu pun sangat relatif. Seperti hidup, bgmana kita bisa
mengatakan "...... o si anu lebih berhasil dibanding si anu". Ga
mudah. Jadi, ..... biarlah sperti apa pun hasilnya. Yang penting sudah
dijalankan sesuai kaidahnya. Kaidah seni dalam lukis, ya kaidah nilai dan norma
dalam hidup manusia.
Sangat bisa, apa yg kata pelukis nya bagus, e kata orang2 mah biasa saja. Atau
sebaliknya. Pelukis juga kadang susah menyebutkan mana yg lebih bagus dan
tidak.