Kamis, 14 Agustus 2008

My Favourite (karya orang lain)











Ya, inilah adalah lukisan cat air serta sketsa yang saya ambil dari internet yang sangat-sangat ennaaaaaaaaaaakkkk diliat. Saya punya banyak lagi sebenarnya. Nanti kalo ada waktu kutambahkan postingnya.  Objek "perahu" merupakan salah satu yang sangat saya sukai. Entah kenapa, padahal aku ga bisa naik perahu sendiri juga.
 
Lukisan cat air selalu menarik ya, meskipun kadang terkesan "asal-asalan" saja. Tarikan garisnya kadang ga realistis, juga warnanya agar melebor, tapi tetap enak diliat ya. Kadang-kadang saya suka juga melukis dengan cat air. Dulu, zaman SMA dan kuliah, saya paling sering menggambar dengan cat air; namun sayangnya ga semapt dikoloeksi. Tapi, kualitasnya masih jauh dari gambar-gambar ini.
 
Pernah "seseorang" saya hadiahi sebuah lukisan cat air, tapi, ............... ha ha ha ga direspon tu. Apes. Dulu juga, di era orang-orang masih suka kirim kartu lebaran, kita teman UK Lukis IPB, buka lapak di depan Lawalata tea, jualan kartu lebaran. Laku keras. Kita gunakan kertas yang latar belakangnya hitam, dan kadang-kadang juga kertas foto yang gagal tea. Eh, di IPB sekarang masih ada UK (Unit Kegiatan) LUksi ga ya. Dulu, tahun 1988-1990, aku ketuanya lho. Ya begitu deh, sok jadi seniman. Tapi, aku bukan ketua yg pandai berorganisasi. Anggotanya da beberapa orang, kadang-kdang suka kumpul. ****
 

Senin, 28 Juli 2008

air terjun

Lukisan ini, adalah lukisan cat minyak di atas canvas, berukuran agak besar, mungkin 1,5 m x 1 m. Lukisan ini saya kerjakan sewaktu di rumah kontrakan di Gang Mesjid Jalan A. Yani tea, ga jauh dari kantor. Waktu itu kita masih bujangan tea. Pulang kantor kerjanya ga ada, ya udah aja ngelukis. Kamar kos penuh lukisan, yang udah jadi, setengah jadi, dan masih kosong. Melukisnya ya di kamar kos, ya ....... bau lah, bau cat.

Saat ini, lokasi ini dikusasi seseorang di Bandung. Ia begitu senang dengan lukisan ini, meskipun bersusah payah membawanya ke Bandung pake bis. Waktu itu belum sempat ku foto. Lalu, dengan berbagai cara "seseorang" ini bisa kuhubungi, dan akhirnya bersedia untuk memfoto, dan mengirimkannya ke saya.

Cukup lama juga mengerjakan lukisan ini, karena cukup lebar. Selain itu, aku kan mengerjakannya ga tiap hari. Waktu itu sempat ku simpan di kantor, di satu ruang; namun karena yang pengin ini begitu keukeuh, akhirnya kuusahakan juga untuk berpindah pemilik. Begitu deh ceritanya. Tahun lukisan ini lebih kurang 1998-1999 kalo ga salah.




tulip





Lukisan Bunga Tulip ini menggunakan cat minyak di atas canvas, berukuran sedang. Lebih kurang1 m berbentuk persegi empat. Lukisan ini saya kerjakan sekitar tahun 1998, sewaktu senang-senangnya melukis. Saat itu, ya ............ masih sorangan keneh. Sekarang melukis? Wow, ga tahu ya, bagaimana caranya. Udah lupa kali.

Saat ini, lukisan ini, ada di Bandung, pada seseorang, yang entah dimana. Ga tahu dimana persisnya, HP nya pun udah lama ilang. Mudah2 an lukisan ini masih disimpan ya. Entah kenapa Ia senang benar lukisan. Senang pelukisnya, apa senangnya lukisannya sih Neng ?? ha ha.

Untuk modelnya, lukisan ini saya ambil dari gambar kalender. Jadi, ini sebenarnya repro. Namun, saya ga meniru perisi seperti fotonya, agak dirubah-rubahn dikit. Melukis dengancat minyak emang paling enak. Enaknya apa? Kalo salah, ga soal, bisa di-undo. Kalo salah, ya tunggu kering, lalu ditambal lagi dengan cat baru.

Tapi ditambal dengan cat baru, dengan cta pertama tadi beda lho hasilnya. Yang bagus adalah jangan ditamba-tambal, tetap aja dengan cat pertama tadi. Lebih bagus. Kata saya sih. Gimana pengalaman rekan-rekan pake cat minyak??

Latar belakang berupa tembok yang dikotak-kotak begitu emang tambahan dari saya. Entah kenapa, kok saya senang ada begitunya. Ada beberapa lukisan saya yang latar belakangnya dibuat demikian, ada tembok dengan bentuk yang manis. Lalu di tembok itu ada bayangannya. Asyiiiiiikkkk dah. Gimana, bagus ga lukisan ini ?

****

Kamis, 15 Mei 2008

Anakku gembil


si Seniman tea


Anakku bobo


Tulip sketch


sun Flower


si Ria


si Nene dan Perahu


Kayuh deh tu perahu


si Ibu dan anaknya


si Pemikir (or si Pembuang ?)


si Kakek dan cucu berdo'a


lukisan Ga Jelas


ngarai Sianok


Sekawanan barudak bengong


Sekumpulan bunga


Massa


 
Ini lukisan "mengalir" begitu saja. Tadinya mau naturalis, ..... lalu, kok enak ya, .... berubah deh jadi (mungkin) kubisme gitu kali ya. Tadinya ini semacam sebarisan orang yang sedang, sebutlah lagi mau demo. Ada yang bawa pacul segala.
 
Lukisan ini di zaman Orba, ga biasa kan orang demo. Namun, kita-kita sebagai intelektual muda tea, tatap membayangkan bahwa demo tu penting. Namun, hanya di lukisan.
 
Ada ibu-ibu, saudara nya teman berkunjung, nah ia senang banget lukisan ini. Kalo ga salah ia ambil deh. Untung masih sempat difoto. sehingga masih ada bekasnya.
 
Gimana fren, bagus ga ini?
 
******

Kampung nelayan



Ini juga lukisan cat minyak di atas kanvas. Pemandangan ini sangat khas kampung nelayan: padat, kumuh, gerah, beredebu, dan bau. Ajib dah.

Kebetulan dulu Saya pernah tinggal lama di kampung nelayan, yakni saat KKN tahun 1989-an kalo ga salah. Sebagai mahasiswa IPB yang gagah-berani-idealis tea, kita di tempatkan di kampung nelayan di Desa Bungko Kec Kapetakan Kab Cirebon. Hari-hari diisi dengan panas, susah tidur, banyak nyamuk, makan ga ngenah, dan susah urusan "ke belakang". Ampun deh.

Sewaktu mau berangkat KKN kita dibekali beberapa buku pedoman dan pentunjuk dalam pembinaan masyarakat. Nah, tu buku berguna banget, ...... untuk berkipas malam-malam. Ada 2 bulan kalo ga salah KKN ini.

Lukisan ini kalo ga salah diambil teman, si Taufik yang tinggal di Bantar Jati. Tahu kenapa ia senang benar dengan lukisan ini. Mudah-mudahan masih ia simpan ya.

*******

si Ibu gendong anaknya




Ini lukisan cat minyak di atas kanvas. Ukurannya kecil, ga sampai se meter. Lukisan ini, entah dimana kini, untung sempat difoto dulu.

Kalo ga salah, ini saya kerjakan waktu nge-ngontrak di Bantar Jati. Abis lulus ada setahun nganggur, sehingga saban hari kerjanya melukis. Untung masih ada uang untuk beli cat, minyak dan kanvas.

Modelnya kalo ga salah ini ambil dari foto di koran. Paling enak memang kalo ada contohnya, tinggal dijiplak.

*****

Perahu di ombak


si Kakek gendong cucunya


Relief becak


si Kakek ngaji


Anak-anak naik tangga


Barudak berdo'a


Kabau padati


Si kakak gendong adek-nya


Children on the wall


Anakku sayang


sun flower kuning


Bunga pink by dots


Bunga merah by dots


Biola kecapekan


Biola lagi santai


Bapak-ku


Minggu, 11 Mei 2008

Flower 1


Lukisan ini dibuat dengan menggunakan ballpoint - warna merah, hijau, dan kuning- yang sesungguhnya ga susah, namun perlu ketekunan dan waktunya cukup lama, bisa 3-4 hari. Ini saya buat tahun 1998 (kalo ga salah), saat masih banyak waktu. Saat itu saya kost, masih bujangan, jadi selain ke kantor - yang jaraknya cuma kurang dari 3 menit - ya kerjanya melukis. Baik dengan tinta, maupun pensil dan banyak juga yang dengan ballpoint begini. Isinya cuma titik-titik melulu. Tekniknya sederhana, tinggal dirapatin dan direnggangin saja.

Light in bottle

Perahu 2

Pohon 1

Flower 2

My Son

Yang ini foto anakku yang pertama. Waktu itu belum 2 tahun. Masih gemuk ya. Sekarang wajahnya lain banget. Kurusan dan makin item. Mungkin karena sekolahnya di Sekolah Alam, tiap hari senang main di luar rumah. Kalo aku pulang agak cepat, paling senang main bola di lapangan volly atau di depan rumah. Lumayan ngeluarin keringat.



Perahu 1

Bambu 1

Luksian ini menggunakan objek bambu. Bukan objek yang aneh tentunya. Namun, coba cermati lagi ..................... Liat! Objek tersebut tidaklah sebagaimana adanya, namun menjadi KACA. Ya, ini adalah bambu yang terbuat dari kaca. Yang tentu saja transparan. Gimana? Cukup berhasil ga aku memvisualisasikannya?

Ini mungkin IDE ASLI-ku. Yaitu meng-"KACA"-kan benda sehari-hari. Ntar, aku mau terusin lagi nih, lukisan jenis ini. Anda suka?