Rabu, 13 Juni 2012

Petani


Ini lukisan dengan format baru. Lukisan dan kalimat dalam satu space, jadinya semacam pamflet ya. Ya, memang. Selain tulisan, paper, buku, dan juga kicauan di facebook; ku fikir-fikir materi komunikasi seperti ini juga menarik. Mungkin sedikit puisi pendek akan kuat melekat pada fikiran sebagian orang.

Tentang petani!!. Ya, petani. Untuk itulah kenapa saya dibayar. Atau, setidaknya, alasan kenapa saya dibayar, menurut fikiran saya. Lebih 20 tahun menjadi peneliti. Selama itu pula bergaul dengan kolega-kolega, Saya mendapat kesa: petani tidak diperhatikan.

Bukan petani yang membuat kami rapat mendadak. Bukan pula karena nasib petani kami berdebat dan menyumbang saran. Pembangunan pertanian semakin jauh dari petani. Tidak banyak yang perduli, meskipun tiap hari seolah kita membicarakan mereka. Swasembada yang terancam lebih penting. Anjloknya total produksi adalah alasan kenapa kami rapat ber jam-jam. Namun bukan karena ada petani yang tidak berlahan, ... bukan karena mereka kelaparan.

Pembangunan selesai pada angka-angka.
Pada benda-benda.
Bukan pada MANUSIA.


*****